Events

Francesco Bagnaia Juara Dunia Ducati Itu Kini Senyum dari Posisi Sembilan

Ranah Auto – Musim MotoGP 2025 menjadi periode sulit bagi Francesco Bagnaia, pebalap Ducati asal Italia. Biasanya, ia bertarung di barisan depan untuk perebutan podium, namun kini justru harus puas berada di barisan tengah. Pada seri Hungaria pekan lalu, Bagnaia hanya mampu finis di posisi kesembilan. Hasil tersebut jelas jauh dari ekspektasi seorang mantan juara dunia, tetapi justru membuatnya merasa lebih bahagia karena ia mulai menemukan ritme yang sempat hilang sejak awal musim.

“Baca juga: Arsenal Bertemu Lawan Berat di Liga Champions

Kebahagiaan dari Posisi Kesembilan

Dalam wawancara setelah balapan, Bagnaia secara jujur mengungkapkan rasa puasnya. Ia menyebut finis kesembilan adalah capaian yang sangat berarti. Bukan karena posisi itu membanggakan, tetapi karena motor Ducati yang ia tunggangi mulai terasa lebih baik. “Sepanjang hidup saya, saya tak pernah sebahagia ini saat finis kesembilan,” ujarnya. Perasaan itu lahir karena ia akhirnya bisa mengendalikan motornya dengan lebih percaya diri, sesuatu yang sulit ia lakukan sepanjang musim.

Kemajuan dalam Kontrol Balapan

Bagnaia menegaskan bahwa ia sudah bisa melakukan manuver dan pengereman dengan lebih baik. Perkembangan ini membuatnya merasa kembali memiliki kendali penuh atas strategi balapan. “Saya mampu mendorong dan menahan, saya senang akhirnya bisa mengendalikan apa yang harus saya lakukan,” katanya. Bagi Bagnaia, kontrol adalah kunci utama. Meski posisi tidak tinggi, kepastian bahwa ia bisa menguasai motornya lagi memberikan rasa optimisme.

Hasil yang Belum Konsisten

Jika menengok seri sebelumnya, performa Bagnaia sebenarnya masih naik turun. Ia sempat naik podium, tetapi dalam dua hingga tiga balapan terakhir, hasilnya benar-benar menurun drastis. Konsistensi inilah yang kini menjadi masalah utama. Finis kesembilan mungkin memberi harapan, namun jelas belum cukup untuk memuaskan ambisi seorang juara dunia. Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apakah Bagnaia masih bisa kembali menjadi ancaman serius di sisa musim?

Klasemen Masih Menyelamatkan

Meski performanya goyah, posisi Bagnaia di klasemen sementara masih cukup kuat. Ia menghuni peringkat ketiga dengan 228 poin, tertinggal dari Marc Marquez yang mendominasi dengan 455 poin dan Alex Marquez dengan 280 poin. Posisi ini bisa dibilang menyelamatkan, karena dengan performa yang tidak stabil, ia masih mampu menjaga peluang bertarung di papan atas. Namun, jurang perbedaan poin dengan pemuncak klasemen tentu membuat misinya jauh lebih berat.

Persaingan Ketat di Barisan Tengah

Barisan tengah kini menjadi medan tempur baru bagi Bagnaia. Ia harus bersaing dengan nama-nama seperti Marco Bezzecchi, Pedro Acosta, dan Franco Morbidelli. Meski lawan-lawannya bukan nama baru, mereka tampil lebih konsisten. Kondisi ini membuat setiap balapan menjadi tantangan besar. Untuk kembali ke jalur juara, Bagnaia butuh bukan hanya sekadar adaptasi, tetapi juga keajaiban teknis dari tim Ducati agar performanya bisa kembali stabil di sisa musim.

“Baca selengkapnya: Harley-Davidson X350 Hanya Dibanderol 70 Jutaan

Harapan yang Masih Terbuka

Meskipun sulit, peluang Bagnaia untuk bangkit tetap ada. Dengan pengalaman sebagai mantan juara dunia, ia memiliki mentalitas dan kapasitas untuk kembali ke barisan depan. Dukungan penuh dari Ducati juga akan menjadi faktor penting. Jika motor benar-benar sudah membaik, bukan mustahil Bagnaia bisa mencuri kemenangan di seri-seri mendatang. Musim ini mungkin penuh luka, tetapi perjalanan masih panjang. Bagnaia bisa saja bangkit dan membalikkan keadaan.

Antara Realita dan Harapan

Francesco Bagnaia saat ini terjebak dalam situasi sulit. Ia bukan lagi penguasa podium, melainkan pebalap yang mencari kebahagiaan dari posisi sembilan. Meski begitu, kebahagiaan sederhana itu justru menunjukkan bahwa ia belum menyerah. Dengan klasemen yang masih menjanjikan dan pengalaman yang dimiliki, Bagnaia tetap punya peluang untuk bangkit. Pertanyaannya hanya satu: bisakah ia melakukannya sebelum musim ini berakhir?