Ranah Auto – Klasemen Akhir MotoGP 2025 akhirnya resmi ditutup, meninggalkan jejak persaingan yang dramatis dan intens sepanjang musim. Tahun ini menjadi panggung besar bagi Marc Marquez yang kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rider terbaik dalam sejarah MotoGP. Dengan total 545 poin, ia mengamankan gelar juara dunia dengan dominasi yang terasa sejak paruh pertama musim. Bagi saya, kemenangan ini terasa seperti kebangkitan juara lama yang kembali menemukan ritme emasnya. Persaingan sengit, insiden di berbagai seri, serta konsistensi mengagumkan membuat musim 2025 menjadi salah satu yang paling seru dalam satu dekade terakhir.
“Baca juga: Mitsubishi Destinator Raih Lima Bintang di Uji Tabrak ASEAN NCAP“

Marc Marquez Mengukir Sejarah Baru Bersama Ducati
Sepanjang musim, Marc Marquez tampil seperti versi terbaik dirinya: agresif, stabil, dan penuh determinasi. Ia tidak hanya memenangkan balapan, tetapi juga mempertahankan poin besar pada seri-seri sulit. Dengan motor Ducati GP25 yang semakin matang, ia berhasil menaklukkan berbagai lintasan dengan gaya khasnya. Bagi saya, gelar ini terasa spesial karena menunjukkan bahwa adaptasi Marquez terhadap Ducati telah mencapai puncaknya. Perpaduan antara pengalaman dan mesin kompetitif menjadi kunci yang sulit ditandingi rider lain.
Alex Marquez dan Konsistensi yang Tidak Banyak Dibicarakan
Sementara itu, Alex Marquez berada di posisi kedua dengan 467 poin. Meskipun tidak sepopuler kakaknya, performanya stabil sepanjang tahun. Ia menjaga ritme, menghindari kesalahan besar, dan memaksimalkan potensi Ducati GP24. Transisi menuju motor yang sedikit berbeda nyatanya tidak menjadi hambatan berarti. Menurut saya, pencapaiannya membuktikan bahwa Alex bukan sekadar bayangan Marc, tetapi kompetitor sejati di kelas premier yang layak mendapat perhatian lebih.
Marco Bezzecchi Mengakhiri Musim dengan Kekuatan Penuh
Di posisi ketiga, Marco Bezzecchi menutup klasemen dengan 353 poin. Kemenangannya di MotoGP Valencia memberikan akhir manis setelah musim yang naik-turun. Selain itu, performanya pada beberapa sirkuit teknis menunjukkan kedewasaan balap yang semakin matang. Bagi saya, Bezzecchi adalah salah satu pembalap dengan potensi besar untuk merebut gelar dalam satu atau dua tahun ke depan, terutama jika Aprilia terus memberikan dukungan teknis yang konsisten.
Pedro Acosta dan Kejutannya di Musim Penuh Debut
Rider KTM Pedro Acosta berada di urutan keempat dengan 307 poin. Sebagai pembalap muda yang baru merasakan persaingan penuh, ia tampil percaya diri. Kemampuannya bertarung dengan rider senior menjadi bukti bahwa masa depan MotoGP berada di tangan generasi baru yang tidak takut tampil menyerang. Menurut saya, Acosta adalah fenomena yang dapat membawa KTM menjadi kekuatan besar jika terus dikembangkan secara serius.
Bagnaia dan Musim yang Tidak Sesuai Harapan
Francesco Bagnaia, yang sebelumnya menjadi salah satu favorit juara, harus puas berada di posisi kelima dengan 288 poin. Kegagalannya finis di seri terakhir cukup menyakitkan, terutama mengingat persaingan ketat yang ia bangun sejak awal musim. Namun, performanya tetap solid di banyak seri. Saya melihat musim 2025 sebagai pembuktian bahwa tekanan mempertahankan konsistensi dalam MotoGP semakin tinggi bagi para juara bertahan.
Persaingan Ketat di Posisi Enam hingga Sepuluh
Di posisi enam hingga sepuluh, persaingan berlangsung ketat. Fabio di Giannantonio, Franco Morbidelli, dan Fermin Aldeguer tampil konsisten dan memperlihatkan perkembangan signifikan. Sementara itu, Fabio Quartararo dan Raul Fernandez menutup sepuluh besar dengan performa yang cukup stabil meskipun berhadapan dengan motor yang belum sepenuhnya kompetitif. Bagi saya, barisan ini menunjukkan bahwa lapisan kedua rider MotoGP terus berkembang dan siap memberikan kejutan besar di musim berikutnya.
“Baca juga: Honda ADV160 Tunjukkan Ketangguhan Saat Menaklukkan 210 Km di Xploride Mystery Camp Banyuwangi“
Daftar 10 Besar Klasemen Akhir MotoGP 2025
- Marc Marquez – 545 poin
- Alex Marquez – 467 poin
- Marco Bezzecchi – 353 poin
- Pedro Acosta – 307 poin
- Francesco Bagnaia – 288 poin
- Fabio di Giannantonio – 262 poin
- Franco Morbidelli – 231 poin
- Fermin Aldeguer – 214 poin
- Fabio Quartararo – 201 poin
- Raul Fernandez – 172 poin
Dinamika Rider Lain dan Persaingan di Tengah Kelas
Di luar posisi sepuluh besar, nama-nama seperti Brad Binder, Johann Zarco, Luca Marini, dan Joan Mir terus mengisi papan tengah. Meskipun tidak mampu menembus lima besar, mereka menunjukkan performa berkelas dan memberikan tekanan pada tim-tim besar. Menariknya, banyak rider mengalami perubahan tim dan adaptasi mesin yang memengaruhi ritme mereka. Dari sisi analisis pribadi, saya melihat bahwa faktor teknis memainkan peran besar dalam posisi mereka di klasemen, lebih dari sekadar kemampuan individu.
Apa yang Bisa Diharapkan dari MotoGP 2026
Dengan komposisi tim yang semakin kuat dan teknologi yang terus berkembang, MotoGP 2026 menjanjikan persaingan yang lebih panas. Marc Marquez tentu ingin mempertahankan dominasinya, namun pembalap muda seperti Acosta, Aldeguer, dan Morbidelli siap mengganggu. Selain itu, perubahan regulasi teknis bisa saja mengubah peta kekuatan tim. Menurut saya, MotoGP 2026 akan menjadi salah satu musim yang paling tidak terduga dalam beberapa tahun terakhir.
